BORGOLNEWS COM – INHU – Berdasarkan informasi dari keluarga Korban dan istrinya ataupun anaknya, awalnya dijelaskan melalui sambungan telpon kepada Athia profesi Media online, lalu Athia mengkonfirmasi kepada Iptu Dodi selaku Kapolsek Peranap dan langsung direspon, setelah itu didalami penyelidikan oleh Yusmar selaku Kanit Reskrim Hal kejadian keributan tersebut di PT.SPP Divisi satu (1) yang terjadi pada sabtu malam 20 April 2024 sekira pukul 11.15 wib di wilayah kecamatan Peranap kabupaten Indragiri hulu (inhu), provinsi riau.
Kronologi terjadinya keributan pada Sabtu malam 20 April 2024, adanya dua orang laki-laki yang tidak dikenal dari sebelumnya, datangi tempat kediaman sdr.Noitoloni Alias Bapak Weni Hia (korban) sekira pukul 21.00 wib, mereka bawa tuak suling sebotol Aqua dan satu M.150 sambil berkata, ” boleh ya kami numpang minum disini karena musik ada speakernya untuk sambil karaokean. Ucap mereka kepada sdr.Noitoloni dan demi menghargai selaku tamu walaupun belum dikenal sebelumnya, akhirnya dipersilahkan oleh Noitoloni (korban) dan ditemaninya mereka dari komunikasi, karaokean sambil minum tuak yang dibawa mereka itu.
Kemudian, setelah dipersilahkan mereka awal itu dinilai mulai bertingkah sambil mereka suruh lagi yang belanja tuak suling dan sempat di ingatkan mereka oleh Noitoloni (korban) dengan berkata, “ngga usah lagi lah ditambah tuaknya, ini kan hanya buat penghibur kita dan mereka masih memaksakan untuk pesan tuak suling hingga berulang-ulang.
Selanjutnya, mereka mereka nyanyi sambil joket bersama Noitoloni (korban) dan mereka berkata “mengapa seperti itu joketmu dan sdr.Noitoloni menanggapi, yang mana kesalahan terhadap joket saya?, Setelah itu, orang ke dua tersebut pulang sekira pukul 11.00 wib dan sekira 15 menit kemudian mereka datang tiga orang dan diantara mereka satu orang yang bawa benda sajam.
ia, mereka datang kembali di rumah kediaman korban (Noitoloni) dan menjadi tiga orang mereka, diantaranya seorang yang bawa parang bacok sekira panjang se sikut tangan. jelas istri dari Korban.
“Mereka datang kembali malam itu sekira pukul 11.15 wib dan ngetok pintu sambil panggil suamiku suruh keluar, mereka mecaci maki dan sambil di tusuk-tusukkan parang itu di pintu kami. Kemudian sang Menantu bernama Mak Wawan membuka pintu dan saat itu mereka mau bertindak kian kepada menantu, sempat saya datang dan sambil ku katakan, ” itu kan Perempuan, apa-apaan kalian, jika suami saya lagi pergi ke rumah tetangga. Apa masalah sebenarnya? kemudian suami saya terlihat keluar dari ruangan rumah tetangga kami, berdiri di depan rumah itu dan mereka datangi dan langsung melakukan tindakan kepada suami saya dengan seorang yang membacok Suami saya “ucap istri korban.
“Begitu mereka datangi suami saya di rumah tetangga, satu orang langsung membacok suami saya, lalu lari. Dan yang dua orang melakukan pemukulan dengan tangan hingga suami saya terjatuh, lalu datang orang secara ramai-ramai yang tidak kenal nama dan mengarah ke suami saya dan kurang pasti apa yang mereka lakukan sambil di lerai oleh menantu saya dan anak saya, kemudian suami saya meninju kaca jendela rumah dan tambah lagi lukanya di bagian tangan Tinjunya,” sambungnya istri dari yang korban.
Saat Athia selaku Awak media mewancarai mereka pada hari minggu 21 April 2024 di IGD RSUD TELUK KUANTAN, keterangan yang dimaksud di atas, sama keterangan mereka, Baik keterangan Noitoloni (korban) dan keterangan istrinya, dan mereka sekeluarga mengaku tidak kenal sebelumnya terhadap pelaku karena mereka masih sekira dua minggu bekerja di Divisi (1) PT SPP tersebut.
“Noitoloni (korban) menjelaskan, saat pelaku datang kembali pada malam kejadian itu, saya lagi diruangan rumah tetangga dan terdengar suara mereka saat memanggil saya dan mecacimaki saya dan orang tua saya akan itu keluar saya dari ruangan rumah tetangga dan setelah mereka lihat saya didepan rumah tetangga, mereka bertiga jumpai saya dan seorang melakukan tindakan pakai parang dengan membacok saya, lalu beliau langsung lari dan dua orang melakukan tindakan memakai tangan hingga terjatuh saya dan datang lagi orang rami yang tidak kenal nama sambil dilerai oleh anak-anak saya. Ucap Noitoloni selaku korban.
“Kemudian korban, berdiri dan karena pelaku sudah pada pergi, karena merasa kesal dan emosi sambil bawaan marah bahkan mau mencari parang juga dan tanpa menyadari meninju jendela rumah hingga tangan saya luka juga kena kaca. Sambungnya Korban.
Awalnya pun Noitoloni (korban) pada malam kejadian di bawa ke Puskesmas Peranap dan mengingat ke adaan bahwa korban luka Parah akan itu di arahkan ke IGD RSUD TELUK KUANTAN pada pagi itu minggu 21 April 2024, di antar oleh Mobil Ambulance dari Peranap.
Yang korban pun dan diduga pelaku masih satu pekerjaan di Divisi (1) PT.SPP itu dan masih sama status pekerjaan secara borongan dan kepala rombongan (KR) mereka diduga Pak Toni.
“Pada pagi kejadian itu minggu 21 April 2024 pukul 06.52 wib, Athia pun selaku awak media, saat mengkonfirmasi kepada Pak Toni selaku KR mereka, dan mengaku bahwa mereka masih anggotanya dan dijelaskannya bahwa Noitoloni (korban), masih baru nyampai di tempat pekerjaan itu, sedangkan diduga pelaku sudah lama dan masih keluarganya semua. Jelasnya melalui sambungan telepon.
“Melalui konfirmasi tersebut, Athia pun meminta Pak Toni untuk jumpa dengan tujuan sebagaimana mencari solusi terkait kejadian tersebut, Namun Pak Toni mengatakan belum bisa karena mau pergi ke PT TBS wilayah lubuk Jambi, dan sejak itu beberapa kali Athia menelponnya lagi Namun Pak Toni tidak mau angkat lagi telpon Athia selaku awak media dan tidak di telpon balik hingga terbit berita ini, senin 22 Apri 2024 sekira pukul 17.00 wib.
Atas terjadinya keributan tersebut, Kapolsek Peranap dan Kanit Reskrim serta anggota masih sedang melakukan pendalaman atau penyelidikan,” Bersambung. (Team/Heppynes H)
Discussion about this post