BORGOLNEWS.COM TEMBILAHAN – Terkait hebohnya berita belakangan ini yang menyerang dan menyudutkan institusi penegak hukum di Indragiri Hilir tampaknya mulai mendapat reaksi. Apalagi sejak dilaporkannya kasus dugaan pungli dari salah satu sekolah di Inhil kepada Saber Pungli Kabupaten Inhil semakin membuat suasana terasa ada yang lain dan terkesan berubah. Termasuk juga dengan terkait kasus laporan tuduhan pemerasan yang dilaporkan salah satu kepala sekolah ke aparat penegak hukum.
Dari berbagai kasus tersebut, ada dugaan kasus yang menyerang dan menyudutkan salah satu institusi penegak hukum yang beredar di media online belakangan ini membuat aparat penegak hukum di institusi penegak hukum tersebut terasa gerah dan marah. Hal ini tentu menjadikan mereka merasa terganggu dan tidak nyaman atas pemberitaan tersebut dan diduga melakukan reaksi dengan menguntit gerakan wartawan yang memberitakan tersebut.
Sebut saja Andang Yudiantoro,SH,MH salah satu advokat di Inhil yang kini sedang menangani kasus pembelaan terhadap kliennya yang dituduh telah melakukan pemerasan, dirinya mengaku merasa dikuntit dan diawasi oleh beberapa orang yang diduga mata-mata atau intel dari salah satu intitusi penegak hukum di Inhil ini.
Dalam pertemuan bincang-bincang di salah satu café di Tembilahan kepada beberapa wartawan Andang menceritakan bahwa dirinya terasa diawasi dan dipantau oleh orang yang tidak dikenal yang menurut pengakuannya diduga adalah orang intel dari salah satu institusi penegak hukum di Tembilahan. ‘’Saya kemaren, ada nongkrong ngopi bersama beberapa orang wartawan, saya melihat dan mencurigai ada orang yang gerak geriknya mencurigakan kami. Dari sikap dan caranya saya yakin itu orang intel,’’ kata Advokat ini.
Ketika ditanya apa ciri-ciri orangnya, Andang tidak mau menyebutnya dengan alasan keamanan. Tapi Andang yang juga wartawan ini mengaku sudah merekam dan menandai orang yang dia duga intel tersebut. Menurut Andang ada tiga orang yang mengawasinya ketika ngopi di salah satu tempat tersebut.
Tiga orang tersebut terkesan sebagai sesama kawan. Dua orang diantaranya terlihat saling berhadapan dan satu orang lagi memilih kursi yang lebih santai yang arahnya justru berbeda dari kawannya yang dua itu. Lelaki terlihat berambut panjang ini duduknya agak menyilang dan mengarah ke meja dimana Andang bersama sejumlah wartawan itu duduk ngopi bareng.
Handpone lelaki ini justru mulai diarahkan kearah meja Andang dkk, dan terkesan mulai merekam dengan gaya santai, seolah-olah sedang bermain HP sambil merokok. Hal ini membuat Andang dkk merasa curiga dan merasa tidak nyaman, sehingga beberapa saat kemudian Andang terpaksa membubarkan diri dari tempat tersebut yang diikuti kawan-kawan wartawan yang lain.
Kepada wartawan Andang menduga kenapa dirinya dkk dipantau, menurutnya karena ia sedang bersama wartawan yang belakangan ini sering memberitakan tentang dugaan keterlibatan oknum di salah satu institusi penegak hukum di Tembilahan. Ditambah lagi akhir-akhir ini juga banyak dan hebohnya pemberitaan tentang adanya dugaan pungli dan dugaan pemerasan.
‘’Karena berkawan dengan sejumlah wartawan yang begitu getol memberitakan masalah hukum di Tembilahan ini, apalagi saya juga salah satu penasihat hukumnya, maka kemungkinan saya juga dipantau bukanlah hal yang mustahil. Bisa saja saya dianggap memprovokasi dan sebagainya, atau mencari info perbincangan dan rencana gerakan selanjutnya, ini mungkin yang dipantau mereka. Jadi, artinya ini, seolah olah keadaan tidak sedang baik baik saja,’’ sebut Andang sambil tertawa. (rls)*
editor : fida
Discussion about this post