BORGOLNEWS.COM – TEMBILAHAN/RIAU – Berdasarkan Informasi dari Masyarakat, maka Rabu 17/02/2021, Tim awak media dan LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat ) sambangi lokasi bandar udara Tempuling yang terletak di desa Sungai Salak kecamatan Tempuling kabupaten Indra Giri Hilir ( Inhil ) Provinsi Riau.
Dari hasil Investigasi beberapa Tim awak media Online dan cetak serta LSM, jelas terpantau kondisi keadaan bandara Tempuling mulai dari pintu masuk sampai di lapangan Pesawat terlihat tidak ada penjagaan dan pengawasan yang ber arti.
Tim yang sengaja turun dari Kota Pekanbaru berjumlah 6 orang langsung melakukan investigasi keseluruh lokasi bandara, melihat lapangan bandara sangat memprihatinkan, hancur luluh lantah diseluruh bagian gedung.
Informasi dihimpun di seputaran bandara yang hanya di temukan beberapa orang saja, dari salah satu petugas Dishub Kabupaten Inhil yang namanya tidak mau disebut menuturkan
” Pada tahun 2009 era kepemimpinan Indra Muklis Bupati Inhil sampai tahun 2013 akhir, bandara Tempuling masih aktif digunakan penerbangan tiga ( 3 ) kali seminggu, dengan rute Tembilahan – Pekanbaru pulang pergi .
Sangat miris, meskipun kondisi gedung sudah luluh lantah bahkan tidak terawat, Tim menemukan dilokasi bandara masih ada rute penerbangan di bandara Tempuling dengan trayek Tempuling – Pekanbaru yang dijadwalkan setiap hari Rabu.
Terlihat di bandara Tempuling mendarat salah satu pesawat Propjet milik Susi Air diduga milik Susi Pudji Astuti mantan Menteri kelautan dan Perikanan RI.
Tim berusaha mengali informasi dari salah satu petugas medis dari Kemenkes RI yang berinisial SHD ) Didampingi rekan kerjanya SHD menuturkan, ” Kita ditugaskan di bandara Tempuling pak, untuk mendata kondisi kesehatan penumpang dan yang akan mau berangkat ke Pekanbaru maupun yang angkan datang dari Pekanbaru, sebatas itu aja pak.” ucap SHD.
Informasi dari 3 orang petugas air traffic controller, Dari keterangan ketiga petugas Air traffic controller mereka ditugaskan dari Japura untuk memantau penerbangan di bandara Tempuling, dilokasi juga ditemukan petugas Air traffik controller hanya mengunakan satu alat kecil berbentuk kotak berwarna kuning (sesuai dokumentasi video )
” Menurut keterangan petugas Dishub kabupaten Inhil yang bertugas dilapanggan, penumpang yang akan berangkat ke Pekanbaru tidak pernah dilakukan pemeriksaan apapun bahkan petugas tidak memeriksa calon penumpang dengan alat X-Ray. Fungsi dari X-Ray adalah mesin yang diciptakan untuk mendeteksi secara visual semua barang bawaan penumpang pesawat udara yang dapat membahayakan keselamatan penumpang lainnya, bahkan security system atau X-Ray security scanner dapat mendeteksi barang bawaan tanpa harus mengeluarkan isi nya.
Namun alat itu tidak ada di lapangan udara dari pantauan awak media saat itu, melihat penumpang naik menenteng tas dan plastik tanpa di periksa oleh petugas atau dengan alat X-Ray, penumpang langsung naik dan seperti itulah yang terjadi setiap kali ada penerbangan seperti yang di tuturkan oleh petugas di lapangan.
Kuat dugaan atas lemahnya sistim pengawasan diduga barang haram (Narkoba) masuk dari bandara Tempuling bebas keluar kota Pekanbaru.
” Menurut keterangan petugas dishub Inhil yang saat bertugas juga menyampaikan, selama ini penerbangan Tembilahan – Pekanbaru mengunakan pesawat Susi Air, pemiliknya diduga Susi Pudji Astuti mantan menteri kelautan dan perikanan RI .
Diminta kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, ” Tutup bandara Tempuling, dan Stop Penerbangan Susi Air, karena tidak sesuai dengan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).” Ucap salah satu dari anggota Tim.
Tim menduga, diduga perusahaan Susi Air main mata dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten, terkait izin operasional penerbangan di bandara Tempuling.
Yang diduga dengan adanya bandara beroperasi bebas tanpa peraturan jelas sudah merugikan banyak kalangan apalagi jika benar dugaan mempermudah beredarnya Narkoba ke luar dari Inhil masuk ke Kota Pekanbaru.
” Tim meminta kepada Polda Riau untuk turun langsung ke bandara Tempuling untuk menjaga dan mengawasi bandar udara dengan ketat”.
Hingga berita ini naik, belum dapat menghubungi pihak Pemda Kabupaten Indragiri Hilir. ( Tim/red )
Lipsus, Yos Tondang, Suriani, Sabam, Daniel, Arni, Iyan,
Discussion about this post