BORGOLNEWS.COM, Medan- Kurang bagusnya penataan pedagang saat berjualan atau berusaha dapat menganggu ketertiban dan keamanan bagi penguna seperti di simpang jalan Dr Mansyur persisnya Jalan Jamin Ginting, Lingkungan 1, Kelurahan Darat, Kecamatan Medan Baru masih ditemukan sejumlah usaha pertokoan dan perbengkelan di atas trotoar.
Parahnya, bukan saja hanya pedagang kaki lima namun usaha pertokoan, percetakan dan perbengkelan.
Pengusaha memanfaatkan trotoar di ruas Jalan Jamin Ginting , sebagai tempat berjualan.
Trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki di sejumlah ruas jalan di Kota Medan telah beralih fungsi. Tak sedikit keberadaan trotoar kini dijadikan sebagai tempat berjualan dan berusaha demi kepentingan pribadi.
Pantauan Awak Media, pejalan kaki yang akan melintas di area tersebut terpaksa melintasi jalan raya yang berpotensi tersenggol kendaraan bermotor yang lalu lalang.
Menurut keterangan S (31) Warga Lingkungan 1, Kelurahan Darat, hal ini sudah berlangsung lama, namun Kepala Lingkungan 1, Kelurahan Darat, Seri Rahayu terkesan ‘tutup mata’, walaupun setiap hari melintas di sekitar lokasi tersebut.
“Bukan hanya melintas, Kepling bahkan sering singgah di lokasi itu, tapi mereka gak peduli,” terang S, Minggu (6/11/2022) lalu.
Informasi yang dihimpun bahwa permasalahan tersebut sebelumnya telah di lakukan tindakan oleh pihak kecamatan dan satpol PP dan pedagang atau usaha yang memanfaatkan trotoar tersebut sudah tidak memakainya lagi.
Namun, hal ini terjadi lagi semakin lebih banyak para pedagang dan pertokoan juga perbengkelan yang memakai trotoar untuk tempat usaha.
Pantauan tim trotoar yang ada di Jalan Jamin Ginting, Lingkungan 1, Kelurahan Darat, Kecamatan Medan Baru di jadikan tempat usaha, seperti :Percetakan,Toko Cat,Perbengkelan dan pedagang kaki lima
Belum sampai disitu, para parkir liarpun bermunculan yang hampir setengah badan jalan terpakai oleh parkir.
Terlihat, para pemakai jalan menuju jalan jamin ginting yang menuju jalan Dr Mansyur ke Universitas Sumatera Utara ( USU ) sering terjadi macet.
Kata Warga “ tolong pak wartawan diberitakan,kami takut tersenggol mobil jika berjalan kaki,karena terpaksa berjalan kaki sudah di jalan aspal besar”Ucapnya.
Kemacetan juga tak terelakkan saat pedagang mulai membuka dagangannya. Mobil-mobil pengangkut pakaian dan celana diparkirkan di bahu jalan, lalu anggota yang bekerja menurunkan dan menyusun barang dagangan mereka.
Sejumlah masyarakat dan pengguna jalan pun ‘mengeluh’ dengan keberadaan para pedagang tersebut. “Udah lama orang ini (mereka) jualan di atas trotoar ini,” ujar MR (32), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi, Sabtu (19/11/22).
Dikatakan Marni, awalnya pedagang yang memanfaatkan trotoar sebagai tempat berjualan di Jalan Gedung Arca, tak sebanyak seperti saat ini. Kini, kata dia, hampir sepanjang trotoar baik kiri dan kanan dipenuhi orang yang berjualan. “Kalau sekarang udah padat, dulu gak sebanyak ini,” kata dia.
Pengguna jalan, RZ (31) pun mengeluhkan keberadaan mereka. RZ beralasan jalanan menjadi macet, saat para pedagang membuka uasahanya
Terlebih lagi saat jam-jam pulang kerja, saat kendaraan padat di ruas jalan tersebut.
“Kadang hampir setengah badan jalan ‘dipakai’ orang itu. Mau gak mau kadang kita yang ngalah,” kata dia.
Warga berharap pihak berwenang menertibkan keberadaan pedagang dan usaha, agar trotoar kembali ke fungsinya semula dan tak ada lagi kesemrawutan di jalan tersebut. “Medan baru punya Wali Kota baru yang tegas, maunya hal-hal seperti ini juga diperhatikan,” ujarnya.
Sampai berita di publikasi,lurah medan saat dikonfirmasi belum memberi tanggapan,lewat telephone sellulair berdering tidak diangkan,pesan whastApp tidak dibalas. (PN/ Tim)
Discussion about this post