BORGOLNEWS.COM, PELALAWAN/RIAU – Ramai diperbincangkan preseden buruk terhadap kinerja Tansi Sitorus sebagai kepala desa Air Hitam, dikarenakan dugaan tidak mendukung wakil rakyat yang turun menampung aspirasi masyarakat yang di sebut sebagai reses dimana anggota dewan provinsi Riau turun di daerah pemilihanya saat pemilihan legislatip tahun 2019.
Penuh dengan semangat dan tanggung jawab Tumpal Hutabarat DPRD Riau dari Partai Demokrat, yang lebih dulu meyampaikan undangan kepada kepala desa Air Hitam sebagai pemerintah desa kemudian pemberitahuan dan undangan telah disampaikan langsung oleh B. Fransisco cs, sebagai tim Tumpal Hutabarat yang di percaya menyampikan undangan ke kepala desa juga kepada masyarakat. Selasa, 15/11/2022.
Sebagai anggota DPRD Provinsi Riau ingin bersilaturahmi dan menampung aspirasi masyarakat di desa Air Hitam jadwal yang dikunjungi, berharap agar desa tersebut ke depanya bisa lebih baik sesuai dengan harapan Masyarakatnya, jadi secara garis besar bisa dimaknai bahwa kepala desa tidak memiliki sikap saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lainnya.
Disayangkan sekali dengan sikap kepala desa Air Hitam seakan sangat tidak respon dengan undangan reses Anggota DPRD tersebut, bukan hanya ketidak hadirannya yang sudah membuat hati masyarakat penuh tanda Tanya namun juga Tensi Sitorus bahkaan diduga tidak mau menandatangani surat Perjalanan Dinas anggota DPRD yang telah melakukan kunjungan ( reses ) di wilayahnya.
Hal ini sudah sangat membuat preseden buruk atas kinerjanya yang diduga tidak independen dan tidak berjiwa negarawan, dan malah muncul issu dari masyarakat beliu (red) takut hadir karena kepala desa yang dikenal dengan keberaniannya secara terang-terangan diduga telah menerbitkan ratusan surat keterangan tanah ( SKT ) diatas tanah hutan kawasan Taman Nasional tesso Nilo (TNTN ) dan diduga juga kepala desa tersebut tidak takut dengan siapapun alias kebal hukum dan menurutnya juga semua masalah bisa diatur dengan uang, sungut sungut msyarakat yang hadir pada saat reses anggota dewan tersebut dengan kecewa.
“ Kami sangat kecewa atas perlakuan dan sikap kepala desa yang tidak menghargai seorang wakil rakyat yang sudah jauh jauh datang untuk bersilaturahmi dan menyerap aspirasi dari kami masyarakat di daerah pemilihannya, untuk disampaikan ke pemerintah untuk ditindak lanjuti demi kesejahteraan masyarakat nya dan kemajuan pembangunan di desa Air hitam itu sendiri.” Sungut sungut masyarakat yang tidak mau di sebut namanya.
Tetapi di saat reses berlangsung beberapa masyarakat melihat kepla Desa dengan mengendarai sepeda motor, bolak balik di sekitar tempat acara reses berlangsung, seakan mencerminkan contoh yang tidak baik kepada masyarakat, dan tercetus dari masyarakat, “ Cara cara seperti ini tidak layak dipertontonkan oleh seorang pemimpin, dan tidak layak sebagai pemimpin.” Sebut masyarakat dengan tegas.
Media ini mengkonfirmasi info yang beredar dan juga sudah muncul di media, kepada Tensi Sitorus melalui wasaf di no seluler 0813-65xx-xxx, mempertanyakan kebenaran informasi tersebut, media ini menanyakan,kenapa pak kades tidak hadir pada saat dewan reses, dengan jelas Tensi Sitorus menjawab bahwa ia dengan berbagai dalil,
“Sy tak bisa hadir karna sy ada ke giatan bersama org dinas Tapem pelalawan melacak tapal batas desa, Surat pemberitahuan bahwa pak tumpal mau reses di air hitam ada kan BPD air hitam kan hadir.?” Ucapnya singkat. 19/11/22.
Tumpal Hutabarat juga sangat kecewa, berharap supaya tidak ada pejabat publik yang seperti tingkah laku kepala desa air hitam di Indonesia ini terkusus di Provinsi Riau, dalam waktu yang bersamaan media ini juga menanyakan kepada bapak Tumpal Hutabarat lewat wa nomor,0812-68xx-xxx menjawab dengan tegas, Tumpal juga meminta agar mengusut kinerja kades Air Hitam,
“ Kades tak datang , katanya ada halangan, tp sementara ada yang lihat dia lewat dekat tempat acara kami, Tak tau kenapa begitu, semetara Kades itu harus netral dan tidak boleh berpihak kpd salah satu partai politik….!!!!!!!, Sy pikir perlu diusut beliau itu yg sudah menganggap dirinya raja disitu.” Tulisnya mengahiri. ( Red )
Editor, SS
Discussion about this post