BORGOlNEWS.COM, JENEPONTO/SULSEL – Buku Iqra yang beredar disalurkan kepada semua TPQ di sebelas Kecamatan Se-kabupaten Jeneponto yang sinyalir dilakukan oleh LPPTKA BKPRMI Kabupaten Jeneponto Sulsel, Sirajuddin Guppa dinilai sebagai ajang bisnis, yang tertuai sorotan publik lantaran dianggap melanggar aturan juknis.
Patut diduga kuat, bahwa dana Bantuan Operasional Pendidikan Taman pendidikan Qur’an (BOP TPQ), digunakan kurang tepat sasaran, karena para Kepala TPQ membelanjakannya diluar dari ketentuan aturan juknis yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Contohkan saja, bahwa penyetoran infaq dan pembelian buku Iqra adalah bagian dari pelanggaran besar yang dilakukan oleh para Kepala TPQ, karena tidak ada dalam juknis dana BOP, TPQ.
Hal itu juga pernah diungkapkan oleh Kasi Pontren Kemenag Jeneponto, Hj. Salmah,S.Ag,M.Pd.I saat ditemui di ruang kerjanya pekan lalu menjelaskan lebih detail, bahwa Anjuran pembelanjaan dalam juknis hanya tiga poin yaitu:
-Pembayaran Listrik, air, keamanan dan lainnya.
-Membavar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
-Pembiayaan kebutuhan protokol kesehatan dan alat kebersihan.
Olehnya itu Hj. Salmah menganggap pihak Pengelola TPQ Keliru jika melakukan pembelian buku dan menyetor dana Infaq ke pihak BKPRMI Jeneponto, sebab tidak diterterakan di dalam juknis dana Bantuan Operasional TPQ dimaksud.
Terkait itu, Ketua DPD BKPRMI Kab. Jeneponto, Suardi Kahar yang ditemui di rumah kediamannya Rabu, 3 Maret 2021 mengatakan, bahwa mungkin adanya pungutan infaq masuk di DPK, karena faktor tidak adanya dana yang mereka kelola, untuk melakukan kegiatan.
Namun perkataannya itu, diduga ada kata bohong, karena Kabag Kesra dan Kabag Keuangan Pemkab. Jeneponto, Abd Rasid mengatakan, bahwa terkait kegiatan wisuda santri itu setiap tahun ada anggarannya termasuk insentif guru pengaji. Jelasnya. Kamis, 4 Maret 2021.
Mengacu pada keterangan itu, Suardi Kahar Selaku Ketua BKPRMI Jeneponto patut diduga korupsi atau pelit berbagi dana kegiatan wisuda ke DPK, karena menurut DPK Binamu, Ustadz Reskiawan, pihaknya meminta bantuan infaq dari semua Kepala TPQ yang sudah Diwisuda santrinya, karena tidak adanya dana dari pemerintah.
Dan mengenai penyaluran buku Iqra dan buku lainnya ke semua TPQ, itu adalah penyaluran dari DPP. DPD Jeneponto hanya menyalurkan saja, uangnya dikirim langsung ke DPW dan DPP sepeserpun tidak ada yang di DPD. Kata Suardi. Kahar.
Laporan : Ismail Selle
Discussion about this post