BORGOLNEWS.COM – PEKANBARU/RIAU – Sejumlah besar warga Kota Pekanbaru Terdampak Virus Corona ( Covid -19 ) kian menderita karena ekonomi yang lumpuh akibat dampak Virus Corona, pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ), dimana warga beramai-ramai mengalami PHK dan dirumahkan dari tempat bekerja demi memutus rantai penularan Virus Corona.
Situasi PSBB yang resmi diberlakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, melalui Walikota Pekanbaru, Firdaus secara otomatis telah memutus banyak kegiatan usaha Warga yang terpaksa berhenti beraktifitas karena aturan PSBB, yang konon diketahui kian diperketat. Selain itu, akibat himbauan sosial distencaing dan psycal distancing pun memaksa Warga Kota Pekanbaru memilih tetap tinggal di Rumah karena dibayangi rasa takut terhadap penularan Virus Corona, sehingga sejumlah usaha dagang Warga Kota Pekanbaru pun mengalami surut drastis.
Sebagaimana diketahui bahwa pemberlakuan PSBB telah di perhitungkan oleh Pemerintah, baik Pusat dan Daerah, melalui realokasi anggaran APBD setiap Pemerintah, Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota telah menyediakan anggaran yang tidak kecil dalam rangka mendukung ekonomi masyarakat ditengah Pandemi Corona, namun kenyataan Warga Kota Pekanbaru khusunya saat ini mengalami krisis ekonomi akibat kebijakan PSBB, namun tidak menerima konpensasi apapun hingga kini dari Pemerintah Kota Pekanbaru.
Belakangan situasi Warga Kota Pekanbaru, ramai perbincangan hampir di setiap kesempatan, terkait pembagian Sembako pasca pemberlakuan PSBB disebutkan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan dari sejumlah kelurahan dan RT/RW bersama-sama menolak pemberian bantuan sembako oleh Pemerintah Kota Pekanbaru karena diduga tidak sesuai data base dan jumlah calon penerima bantuan.
Bahkan kabarnya, Forum RT/RW Kota Pekanbaru sepakat mengembalikan bantuan Pemerintah Kota Pekanbaru itu karena disebutkan tidak sesuai dengan data warga calon penerima bantuan dari setiap kelurahan. Salah satunya adalah kelurahan Sialang Mungu Kec.Tampan yang diketahui menerima pendaftaran warganya yang berdampak Covid -19 sebanyak 155 ( KK ) namun yang diberikan bantuan hanya 5 ( KK ).
Kabar baiknya, Pemerintah Kota Pekanbaru telah merealokasikan anggaran nya sebesar Rp. 155 Miliar untuk biaya penanganan Dampak Virus Corona, hal itu selain telah di benarkan oleh Kejati Riau beberapa saat yang lalu, pihak Pemko Pekanbaru pun mengamini hal itu melalui kabag humas Pemko Pekanbaru, Masirba kepada awak media ini saat di konfirmasi baru-baru ini, namun pertanyaan pun muncul karena tidak berbanding lurus dengan kenyataan.
” Ya benar, Pemerintah Kota Pekanbaru telah merealokasikan anggaran sebesar Rp. 155 Miliar, itu untuk penanganan Permasalahan Virus Corona.” katanya.
Namun Masirba tidak merinci tentang besaran nilai anggaran khusus untuk kebutuhan pangan warganya, melainkan hanya menyebutkan bahwa anggaran sebesar 115 Miliar bukan hanya untuk Sembako.
“Anggaran 115 Miliar itu perlu diketahui peruntukan nya bukan hanya untuk sembako, melainkan ada juga untuk kebutuhan lain, seperti APD yang kini tengah berjalan, dan itu ditangani oleh pihak ULP dibawah pengawasan Inspektorat, pendampingan Kasi Datun Kejari Pekanbaru, BPK.” beber Masirba via selulernya
Namun diakuinya, terkait gejolak di berbagai kecamatan Pemerintah Kota Pekanbaru disebutnya merupakan ketidaktahuan pihak RT/RW dan kelurahan.
” Dari 85 Kelurahan di Kota Pekanbaru ini, kita anggaplah ada 10% dari jumlah Itu yang mengembalikan, itu adalah akibat ketidak tahuan mereka.” kata Masirba dengan tegas.(red)
Sumber Aktualdetik.com
Discussion about this post