BORGOLNEWS.COM – PEKANBARU/RIAU – Berawal dari sumber informasi (warga-red) yang diterima tim media bekerjasama dengan organisasi TOPAN-RI dan Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Setwil Riau, ratusan ton besi ulir untuk material pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai) diduga disembunyikan di salah satu areal perkebunan kelapa sawit milik masyarakat yang cukup jauh dari lokasi kegiatan pembangunan jalan milik pemerintah (Negara) itu.
Tim awak media yang turut melakukan pemantauan dilapangan beberapa waktu lalu, terlihat tumpukan besi yang memakan tempat atau areal sekitar satu hektar are (HA) yang sebagian tumpukkan besi ulir yang semesti peruntukkannya untuk material pekerjaan pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai, ditutup menggunakan terpal warna biru, dan sebagiannya dikelilingi material dinding seng yang menurut keterangan warga setempat, jika yang membuat seng dan tenda biru sebagai penutup besi yang ditumpuk tersebut oknum pegawai PT. HKI yang berada di seksi 2 (dua) di areal Kotagaro berisinial RJ dan AW.
Menurut analisa tim media saat mengetahui adanya ratusan ton besi ulir merk CBS yang dinilai sengaja ditumpukan dan disembunyikan tersebut, diduga adanya peristiwa pengurangan volume material pembesian (besi) dalam pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai selama ini yang berakibat kekuatan jalan tol yang dibangun tidak sesuai RAB dan kontrak kerja/spek.
Salah seorang pejabat PT HKI, Heru yang berhasil ditemui tim media, beberapa waktu lalu menyatakan tidak mengetahui dan tak paham soal masalah besi ulir dan ketidakberesan pelaksanaan pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai dilapangan.
“Maaf ya pak saya tidak faham dan tidak mengetahui masalah itu. Namun akan saya konfirmasikan ke pimpinan yang di pusat, mohon Saya diberi waktu satu (1) minggu, untuk menjawab konfirmasi Bapak, Ibu.” kata Heru.
Sampai berita ini terpublish, respon untuk menjawab konfirmasi tim media belum ada. Namun menurut aktivis TOPAN-RI kepada Wartawan, akan segera menyampaikan laporan resmi kelembaga hukum terkait, dan juga ke Presiden RI dan kepihak Kementerian PU-PR. Karena proyek andalan pemerintah pusat tersebut diduga berpotensi merugikan keuangan Negara yang nilainya tidak kecil lagi. Bagaimana instansi terkait menyikapi persoalan dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol Pekanbaru menuju Kota Dumai Provinsi Riau tersebut, ikuti ini sajikan berita informasi yang disampaikan tim media ini edisi-edisi berikutnya***
Liputan Tim FPII Detail Riau
Discussion about this post