BORGOLNEWS.COM, PEKANBARU/RIAU – Sidang Praperadilan Dugaan SPPD Fiktif Masal Dewan Rokan Hilir telah dibuka oleh Hakim Tunggal Pengadilan negeri pekanbaru Iwan Irawan SH. Sidang dengan nomor 03/pid.pra/2021 PN. Pbr ditunda dan dilanjutkan pada tanggal 30 April 2021.
Pada saat sidang hakim Iwan Irawan SH mengatakan, karena termohon 1 yaitu dari polda riau tidak bisa hadir karena isolasi covid-19. sementara termohon 2 yaitu pimpinan KPK tidak hadir dan belum ada konfirmasi, oleh karena termohon 1 dan 2 tidak hadir, sidang ditunda dan digelar lagi tanggal 30 April 2021.
Menanggapi ketidakhadiran termohon 1 dan 2, Direktur FORMASI RIAU Dr. Muhammad Nurul Huda, SH. MH mengatakan akan tetap menunggu dan hadir pada sidang selanjutnya.
“Yang jelas kami dari FORMASI RIAU sebagai Pemohon Praperadilan ini akan hadir disidang berikutnya sebagaimana yang telah ditetapkan hakim jadwal sidang selanjutnya tanggal 30 April 2021,”katanya Saat Dikonfirmasi Riau Andalas Com Melalui WhatsApp Kamis 08 April 2021, Sekira Pukul 13,08 Wib Dini Hari Tadi.
Kata Dr Muhammad Nurul Huda Seperti yang diketahui dan diberitakan oleh Galaksipos tanggal 22 Maret 2021 lalu bahwa penanganan perkara dugaan korupsi SPPD fiktif “massal” di dewan Rohil yang dilakukan Polda Riau dilakukan guna menindaklanjuti laporan yang diterima Polda Riau dari BPK RI.
Menurutnya Laporan itu terkait Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Riau tahun 2017.
“Dalam LHP itu dinyatakan terdapat dugaan penyimpangan SPPD yang digunakan anggota dewan tanpa didukung Surat Pertanggungjawaban (SPJ), sehingga potensi kerugian negara mencapai miliaran rupiah,”Imbuh Dr Nurul Huda SH MH.
Atas temuan itu sejumlah anggota DPRD Rohil kala itu berbondong-bondong mengembalikan dana tersebut ke kas daerah. Bahkan, ada juga anggota DPRD yang membuat pernyataan di atas materai yang menerangkan bahwa mereka tidak pernah menerima sepeser pun dana tersebut.
“Memang sudah ada beberapa melakukan pengembalian. Yang mengembalikan dari anggota dewan,”ungkap Gidion Arif Setiawan kala masih menjabat Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kamis (29/11/2018) lalu,”Jelasnya, seperti dikutip dari Riauandalas.com
Lanjut Gidion, Kata Dr Nurul Huda lagi saat itu sudah ada puluhan orang yang dimintai keterangan, baik dari kalangan anggota Dewan maupun aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat DPRD Rohil,”Pungkasnya.(red)
Discussion about this post